Praktikum Jaringan Komputer Modul 2 (IP Adressing + Simulator Cisco Packet Treacer)





LAPORAN PRAKTIKUM

JARINGAN KOMPUTER

MODUL 2

"IP Adressing & Simulator Cisco Packet Treacer"




Di Susun Oleh :

                                                              Nama   : Deni Nurfazar
                                                              NIM     : 20160920121
                                                              Kelas   : SI-2016 C


LABORATORIUM FAKULTAS KOMPUTER
UNIVERSITAS KUNINGAN
TAHUN AKADEMIK
2017/2018



KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan karunia dan nikmatnya. tak lupa shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita nabi agung Muhammad SAW kepada keluarga, sahabat, dan tak lupa kita selaku umatnya yang taat pada perintah dan ajarannya.

pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan Laporan Praktikum Jaringan Komputer dengan judul "IP Adressing & Simulator Cisco Packet Treaser" sebagai syarat mengikuti praktikum selanjutnya dan bahan penilaian terhadap aktivitas perkuliahan khususnya Praktikum di Laboratorium Fakultas Komputer Universitas Kuningan.

Saya memohon maaf apabila dalam penyusunan laporan ini ada kekurangan dan kesalahan penyusunan, semoga dapat memberikan manfaat khususnya saya selaku penyusun laporan ini. Akhir kata saya ucapkan terima kasih.

Wassalamualaikum Wr.  Wb.


Kuningan, 05 November 2017




PENYUSUN            





DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN
1.1  Landasan Teori

BAB II PEMBAHASAN
2.1  Instalasi Cisco Packet Treaser
2.2  Simulasi Jaringan PC<=>Switch
2.3  IP Addressing pada PC
2.4  Testing koneksi menggunakan ping
2.5  TUGAS

BAB III PENUTUP
3.1  Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Landasan Teori

Pengertian IP Adress

IP Adress adalah sebuah sebuah alamat pada komputer agar komputer bisa saling terhubung dengan komputer lain, IP Adress terdiri dari 4 Blok, setiap blok diisi oleh angka 0-225. Contoh IP Adress seperti 192.168.100.1 / 10.57.38.223, dan ini adalah IPv4.


IP Address memiliki 2 bagian yaitu Network ID dan HOst ID, contoh 192.168.100.1, secara default Net ID adalah 192.168.100 dan Host ID nya adalah 1 agar komputer bisa saling terhubung. IP yang digunakan Net ID nya harus sama dan host ID nya harus berbeda.

Kelas-Kelas IP Address

KELAS A , pada kelas A 8 bit pertama adalah network Id, dan 24 bit selanjutnya adalah host Id, kelas A meiliki network Id dari 0 sampai 127.

KELAS B , pada kelas B 16 bit pertama adalah network Id, dan 16 bit selanjutnya adalah host Id, kelas B memiliki network id dari 128 sampai 191

KELAS C, pada kelas C 24 bit pertama adalah network Id, dan 8 bit selanjutnya adalah host Id, kelas C memiliki network id dari 192 sampai 223

KELAS D, IP kelas D digunakan untuk multicasting, yaitu penggunaan aplikasi secara bersama-sama oleh beberapa komputer, dan IP yang bisa digunakan adalah 224.0.0.0 – 239.255.255.255

KELAS E,  memiliki range dari 240.0.0.0 – 254.255.255.255, IP ini digunakan untuk eksperimen yang dipersiapkan untuk penggunaan IP address di masa yang akan datang.

Pengertian Cisco Packet Treaser
Packet Tracer adalah simulator alat-alat jaringan Cisco yang sering digunakan sebagai media pembelajaran dan pelatihan, dan juga dalam bidang penelitian simulasi jaringan komputer. Program ini dibuat oleh Cisco System dan disedikan gratis untuk fakultas, siswa dan alumni yang telah berpartisipasi di Cisco Networking academy. Tujuan utama Packet Tracer adalah untuk menyediakan alat bagi siswa dan pengajar agar dapat memahami prinsip jaringan komputer dan juga membangun skill di bidang alat-alat jaringan Cisco.

Kegunaan Cisco Packet Treaser
Packet Treacer biasanya digunakan siswa Cisco Networking Academy melalui sertifikasi Cisco Certified Network Associate (CCNA). DIkarenakan pada beberapa fiturnya, software ini digunakan hanya sebagai alat bantu belajar bukan sebagai pengganti Cisco Routers dan Switches.

Fungsi Cisco Packet Treaser
Fungsinya adalah untuk merancang sebuah system atau topologi jaringan yang akan diterapkan pada dunia nyata/kerja, kalau kita merancang topologi jaringan komputer tanpa bantuan aplikasi seperti ini bisa membutuhkan biaya yang mahal. Mangkanya Cisco membuat aplikasi seperti ini agar orang dapat belajar tanpa membutuhkan biaya yang mahal.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Instalasi Cisco Packet Treacer

langkah-langkah instalasi cisco packet treacer adalah sebagai berikut :
1. Siapkan aplikasi cisco packet treacer, kemuan Running Program


2. Klik next, setelah muncul licence Aggrement klik I Accept lalu next 

3.Kemudian pilih tempat media penyimpanan instalasi, lalu klik next

4.klik next 

5. Kemudian lakukan instalasi dengan mengklik instal

6. Tunggu sampai proses instalasi selesai, kemudian klik oke.

7. Setelah selesai instalasi klik finish, dan program siap dijalankan.


2.2 Simulasi Jaringan PC <=> Switch

pada lembar kerja (WorkStation) Cisco Pcket Treacer tambahkan sebuah switch tipe 2950-24 dengan cara drag & drop icon switch, kemudian tambahkan 2 buah PC.

 lakukan pengkabelan dengan menggunakan kabel straight, sambungkan konektor FastEtherent0 pada tiap PC ke FastEthernet yang masih tersedia di switch, sehingga desain jaringan dapat terlihat seperti berikut ini :

2.3 IP Adressing pada PC

untuk menambahkan IP Address pada tiap PC lakukanlah langkah berikut :
1. Klik kiri pada PC kemudian pilih tab desktop dan pilih IP Configuration, dan pilih Static


masukkan IP Address masing-masing PC dengan konfigurasi :
PC 0  
IP : 10.10.10.1
Subnet Mask : 255.255.255.0

PC 1 
'IP : 10.10.10.2
Subnet Mask : 255.255.255.0

2.4 Testing Konesksi menggunakan Ping

Untuk melakukan testing koneksi pada tab dekstop pilih tool Command Prompt dengan format pingnya : ping<spasi>no_ip_tujuan

Kemudian lakukan tes ping antara PC 0 dengan PC 0 , setelah itu tes koneksi antara PC 0 dengan PC 1. Dan analisa hasilnya

Dari hasil tes ping dapat diambil analisanya adalah :
1. Apabila pemilihan dan penghubungan antara kabel dan hub pada PC sudah sesuai maka apabila dilakukan pengalamatan IP setiap PC kemudian dilakukan tes ping PC bisa saling terhubung satu sama lain dapat diamati pada proses ping jika adanya repply dari alamat yang dituju maka sudah terkoneksi apabila terjadi Request Time Out maka belum terhubung.

2.5 TUGAS

TUGAS 1

1. Tambahkan switch dan beberapa PC pada lembar kerja cisco packet treacer, kemudian lakukan pengkabelan dan IP Addressing sesuai gambar di buku modul.

2. Lakukan testing koneksi dengan menggunakan tool ping. Pastikan koneksi semua PC saling terhubung dengan baik dan berada dalam satu jaringan.

Dapat dilihat bahwa setelah dilakukan tes koneksi tiap PC dalam jaringan tersebut sudah terkoneksi dari adanya Repply dari alamat no ip yang dituju.


3. Rubah IP Address PC 2 menjadi 10.10.20.3 subnetmask 255.255.255.0 kemudian ping dari PC0<=>PC3. Analisa output ping tersebut ! dan bandingkan hasil ping PC0<=>PC4

Setelah merubah IP Address pada PC 2 dari 10.10.10.3 menjadi 10.10.20.3 maka ketika dilakukan tes ping terjadi Request Time Out yang artinya tidak terhubung karena Network ID tidak sama dengan yang ada dalam jaringan. Solusi untuk menyelesaikan permasalahan ini adalh menyamakan Network ID yang ada dalam jaringan sehingga bisa saling terhubung satu sama lain.

TUGAS 2

Sebuah perusahaan mempunyai 16 PC dimana 8 PC berada di Gedung A dan 8 PC lagi berada di Gedung B, buatlah diagram jaringan untuk Gedung A dan Gedung B terhubung satu sama lain dengan settingan IP sebagai berikut :

Gedung A
PC0- 192.168.10.1 / 24 Subnetmask 255.255.255.0
PC1- 192.168.10.2 / 24 Subnetmask 255.255.255.0
PC2- 192.168.10.3 / 24 Subnetmask 255.255.255.0
PC3- 192.168.10.4 / 24 Subnetmask 255.255.255.0
PC4- 192.168.10.5 / 24 Subnetmask 255.255.255.0
PC5- 192.168.10.6 / 24 Subnetmask 255.255.255.0
PC6- 192.168.10.7 / 24 Subnetmask 255.255.255.0
PC7- 192.168.10.8 / 24 Subnetmask 255.255.255.0

Gedung B
PC8- 192.168.10.1 / 24 Subnetmask 255.255.255.0
PC9- 192.168.10.2 / 24 Subnetmask 255.255.255.0
PC10- 192.168.10.3 / 24 Subnetmask 255.255.255.0
PC11- 192.168.10.4 / 24 Subnetmask 255.255.255.0
PC12- 192.168.10.5 / 24 Subnetmask 255.255.255.0
PC13- 192.168.10.6 / 24 Subnetmask 255.255.255.0
PC14- 192.168.10.7 / 24 Subnetmask 255.255.255.0
PC15- 192.168.10.8 / 24 Subnetmask 255.255.255.0

Hasil Diagram jaringan untuk 16 PC Gedung A dan Gedung B

kemudian lakukan tes ping :
PC0 <=> PC1
                PC2
                PC3
Hasil tes ping PC terkoneksi satu sama lain.

PC1<=> PC2
               PC3
               PC0
Hasil tes ping PC terkoneksi satu sama lain.

PC3 <=> PC1
                PC2
                PC3
Hasil tes ping PC terkoneksi satu sama lain.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kemudian coba lakukan perubahan subnetmask pada PC0 yang semula 255.255.255.0 (32 bit) menjadi 255.255.0.0 (16 bit) dan lakukanlah tes ping amati dan analisis hasilnya.

kemudian lakukan tes ping :
PC0 <=> PC1
                PC2
                PC3
Hasil tes ping semua pc terkoneksi meski subnet pada PC0 dirubah.

PC1<=> PC2
               PC3
               PC0
Hasil tes ping semua pc terkoneksi meski subnet pada PC0 dirubah.

PC3 <=> PC1
                PC2
                PC3
Hasil tes ping semua pc terkoneksi meski subnet pada PC0 dirubah.



BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

P Adress adalah sebuah sebuah alamat pada komputer agar komputer bisa saling terhubung dengan komputer lain, IP Adress terdiri dari 4 Blok, setiap blok diisi oleh angka 0-225. Contoh IP Adress seperti 192.168.100.1 / 10.57.38.223, dan ini adalah IPv4.

Packet Tracer adalah simulator alat-alat jaringan Cisco yang sering digunakan sebagai media pembelajaran dan pelatihan, dan juga dalam bidang penelitian simulasi jaringan komputer. Program ini dibuat oleh Cisco System dan disedikan gratis untuk fakultas, siswa dan alumni yang telah berpartisipasi di Cisco Networking academy. Tujuan utama Packet Tracer adalah untuk menyediakan alat bagi siswa dan pengajar agar dapat memahami prinsip jaringan komputer dan juga membangun skill di bidang alat-alat jaringan Cisco.

Packet Treacer biasanya digunakan siswa Cisco Networking Academy melalui sertifikasi Cisco Certified Network Associate (CCNA). DIkarenakan pada beberapa fiturnya, software ini digunakan hanya sebagai alat bantu belajar bukan sebagai pengganti Cisco Routers dan Switches.

IP Address memiliki 2 bagian yaitu Network ID dan HOst ID, contoh 192.168.100.1, secara default Net ID adalah 192.168.100 dan Host ID nya adalah 1 agar komputer bisa saling terhubung. IP yang digunakan Net ID nya harus sama dan host ID nya harus berbeda.

Pada pengalamatan IP Address untuk setiap PC haruslah berbeda-beda Host ID sedangkan untuk Network ID haruslah sama jika tidak maka yang akan terjadi adalah Request Time Out. Dan solusi untuk mengatasi Request Time Out adalah menyamakan Network IDnya sehingga bisa terkoneksi  satu sama lain.


DAFTAR PUSTAKA

http://iqbal2909.blogspot.co.id/2016/08/cara-menginstal-cisco-packet-tracer.html
https://gunawanblognet.blogspot.co.id/2015/09/pengertian-cisco-packet-tracer-kegunaan.html
Modul Praktikum Jaringan Komputer Modul 2

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Praktikum PBO Modul 1 (Class, Atribute, Method, dan Object)

Praktikum Jaringan Komputer Modul 8 (Dynamic Routing)

Praktikum Jaringan Komputer Modul 7 (Static Routing)