Praktikum Jaringan Komputer Modul 4 (VLAN Trunking)
LAPORAN PRAKTIKUM
JARINGAN KOMPUTER
MODUL 4
"VLAN Trunking"
Di Susun Oleh :
Nama : Deni Nurfazar
NIM : 20160920121
Kelas : SI-2016 C
LABORATORIUM FAKULTAS KOMPUTER
UNIVERSITAS KUNINGAN
TAHUN AKADEMIK
2017/2018
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan karunia dan nikmatnya. tak lupa shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita nabi agung Muhammad SAW kepada keluarga, sahabat, dan tak lupa kita selaku umatnya yang taat pada perintah dan ajarannya.
pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan Laporan Praktikum Jaringan Komputer dengan judul "VLAN Trunking" sebagai syarat mengikuti praktikum selanjutnya dan bahan penilaian terhadap aktivitas perkuliahan khususnya Praktikum di Laboratorium Fakultas Komputer Universitas Kuningan.
Saya memohon maaf apabila dalam penyusunan laporan ini ada kekurangan dan kesalahan penyusunan, semoga dapat memberikan manfaat khususnya saya selaku penyusun laporan ini. Akhir kata saya ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Kuningan, 4 Desember 2017
PENYUSUN
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Landasan Teori
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Desain Jaringan VLAN
2.2 Konfigurasi VLAN
2.3 TUGAS
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Landasan Teori
Pengertian VLAN Trunking
VLAN Trunking adalah suatu protokol yang mengenalkan suatu atau sekelompok VLAN yang telah ada agar dapat berkomunikasi dengan jaringan. Atau metoda dalam menghubungkan jaringan LAN dengan ethernet untuk meyambungkan komunikasi dengan menggunakan informasi VLAN, khususnya VLAN. VLAN Trunking merupakan fitur layer 2 yang terdapat pada jajaran switch Cisco Catalyst, yang sangan berguna terutama dalam lingkungan switch skala besar yang meliputi beberapa VLAN.
Trunk Link tidak dibuat untuk satu VLAN tertentu. Satu, beberapa, atau semua VLAN aktif dapat dilewati antar switch dengan menggunakan satu trunk link untuk menghubungkan dua switch dengan link fisik terpisah untuk setiap VLAN. NAmun dengan semakin banyaknya VLAN yang dibuat, maka jumlah link dapat bertambah dengan cepat. Cara lebuh efisien adalah dengan menggunakan Trunking untuk membedakan kepemilikan traffic pada trunk link, switch harus mempunyai metode untuk mengidentifikasi frame setiap LAN.
Sebuah port pada Switch Cisco Catalyst mempunyai beberapa trunk dengan menggunakan Dynamic Trunking Protocol (DTP). DTP merupakan sebuah protokol keluaran Cisco. Switch dari vendor lain tidak mendukung DTP. DTP mengatur negosiasi mode trunk hanya jika port switch dikonfigurasi dalam metode trunk pada DTP, yaitu : Trunk, Access, Dynamic, Auto dan Dynamic Desirable.
Keuntungan dan Kekurangan VLAN Trunking
Keuntungan :
untuk menghubungkan switch dengan interlink (uplink) kecepatan tinggi dan beberapa VLAN dapat berbagi satu kabel
Kekurangan :
Cara ini banyaknya port switch yang menghubungkan switch tersebut. Lebih manual, membutuhkan waktu yang banyak, dan sulit dikelola.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Desain Jaringan
Dengan menggunakan simulator cisco packet tracer, buat jaringan sesuai dengan desain pada buku modul. Berikut gambar desainya :
Setelah dibuat kita setting IP Address masing-masing PC
PC 0 IP Address : 10.10.10.10 | Subnet mask : 255.255.255.0
PC 1 IP Address : 10.10.10.11 | Subnet mask : 255.255.255.0
PC 2 IP Address : 10.10.10.12 | Subnet mask : 255.255.255.0
PC 3 IP Address : 10.10.10.13 | Subnet mask : 255.255.255.0
PC 4 IP Address : 10.10.10.14 | Subnet mask : 255.255.255.0
PC 5 IP Address : 10.10.10.15 | Subnet mask : 255.255.255.0
PC 6 IP Address : 10.10.10.16 | Subnet mask : 255.255.255.0
PC 7 IP Address : 10.10.10.17 | Subnet mask : 255.255.255.0
2.2 Konfigurasi VLAN
Kemudian sesuaikan konfigurasi VLAN di switch seperti pada table berikut :
Switch 0
|
SWITCH PORT RANGE
|
VLAN ID/NUMBER
|
NAME
|
INTERFACE METHOD
|
Fa 0/1 – Fa 0/10
|
10
|
SERVER
|
Access
| |
Fa 0/11 – Fa 0/20
|
20
|
ADMIN
|
Access
| |
Fa 0/21 – Fa 0/24
|
ALL
|
Trunk
|
Switch 1
|
SWITCH PORT RANGE
|
VLAN ID/NUMBER
|
NAME
|
INTERFACE METHOD
|
Fa 0/1 – Fa 0/10
|
10
|
SERVER
|
Access
| |
Fa 0/11 – Fa 0/20
|
20
|
ADMIN
|
Access
| |
Fa 0/21 – Fa 0/24
|
ALL
|
Trunk
|
![]() |
Membuat VLAN pada Switch 0 |
Setting VLAN SERVER Port Fa0/1 - Fa0/10 pada Switch 0
Setting VLAN ADMIN Port Fa0/11 - Fa0/20 pada Switch 0
Setting VLAN Trunk Port Fa0/21 - Fa0/24 pada Switch 0
Kemudian Seting VLAN juga pada Switch 1 langkahnya masih sama dengan Switch 0
PC 0 -> PC 1 Hasil Success
PC 0 -> PC 4 Hasil Success
PC 0 -> PC 5 Hasil Success
Hasil Tes Koneksi Ping
Kemudian Lakukan Tes Ping pada PC 2
PC 2 -> PC 3 Hasil Success
PC 2 -> PC 6 Hasil Success
PC 2 -> PC 7 Hasil Success
Hasil Tes Koneksi Ping
Setting VLAN ADMIN Port Fa0/11 - Fa0/20 pada Switch 0
Setting VLAN Trunk Port Fa0/21 - Fa0/24 pada Switch 0
Kemudian Seting VLAN juga pada Switch 1 langkahnya masih sama dengan Switch 0
Setelah Semua selesai lakukanlah tes koneksi dengan menggunakan tool ping dari PC 0 dan PC 2 di jaringan.
Tes Ping pada PC 0PC 0 -> PC 1 Hasil Success
PC 0 -> PC 4 Hasil Success
PC 0 -> PC 5 Hasil Success
PC 0 -> PC 2 Hasil fail
PC 0 -> PC 3 Hasil fail
PC 0 -> PC 6 Hasil fail
PC 0 -> PC 7 Hasil fail
Hasil Tes Koneksi Ping
Kemudian Lakukan Tes Ping pada PC 2
PC 2 -> PC 3 Hasil Success
PC 2 -> PC 6 Hasil Success
PC 2 -> PC 7 Hasil Success
PC 2 -> PC 0 Hasil fail
PC 2 -> PC 1 Hasil fail
PC 2 -> PC 4 Hasil fail
PC 2 -> PC 5 Hasil fail
Kesimpulan dari hasil tes ping :
Semua port yang sudah disetting VLAN nya dapat terhubung apabila masih dalam satu lingkup range VLAN sehingga dapat berkomunikasi, sedangkan yang tidak dalam satu lingkup range tidak dapat mengakses VLAN lain yang berbeda.
2.3 TUGAS
- Tambahkan sebuah switch ke jaringan, atur konfigurasi VLAN sesuai dengan switch yang lain. Sambungkan UPLINK antar switch dengan metode Trunking!
- Tambahk dua buah PC untuk mewakili VLAN SERVER dan VLA ADMIN (sambungkan ke switch port yang baru ditambahkan)!
- Testing komunikasi dari PC 0 dan PC 2 ke PC yang ditambahkan!
Dari desain VLAN pertama tadi kita tinggal menambahkan 1 buah hub yang dihubungkan ke switch 0 dan switch 1 kemudian 2 buah PC tambahan setting IP nya sesuai VLAN nya PC 10 dan PC 11 dimana PC 10 VLAN SERVER dan PC 11 VLAN ADMIN dan sesuaikan method pada setial port.
![]() |
Design Jaringan penambahan 2 buah PC dan 1 switch |
![]() |
Setting VLAN Number & Name serta method setiap port pada switch 2 |
Setelah semua beres dan sesuai dengan petunjuk pada buku modul tes komunikasi menggunakan ping .
PC 0 -> PC 2 Hasil SuccessPC 0 -> PC 4 Hasil Success
PC 0 -> PC 9 Hasil Success
![]() |
Hasil tes ping pada PC 0 |
PC 2 -> PC 2 Hasil Fail
PC 2 -> PC 6 Hasil Fail
PC 2 -> PC 10 Hasil Fail
![]() |
Hasil tes ping pada PC 2 |
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
VLAN Trunking adalah suatu protokol yang mengenalkan suatu atau sekelompok VLAN yang telah ada agar dapat berkomunikasi dengan jaringan. Atau metoda dalam menghubungkan jaringan LAN dengan ethernet untuk meyambungkan komunikasi dengan menggunakan informasi VLAN, khususnya VLAN. VLAN Trunking merupakan fitur layer 2 yang terdapat pada jajaran switch Cisco Catalyst, yang sangan berguna terutama dalam lingkungan switch skala besar yang meliputi beberapa VLAN.
Trunk Link tidak dibuat untuk satu VLAN tertentu. Satu, beberapa, atau semua VLAN aktif dapat dilewati antar switch dengan menggunakan satu trunk link untuk menghubungkan dua switch dengan link fisik terpisah untuk setiap VLAN. NAmun dengan semakin banyaknya VLAN yang dibuat, maka jumlah link dapat bertambah dengan cepat. Cara lebuh efisien adalah dengan menggunakan Trunking untuk membedakan kepemilikan traffic pada trunk link, switch harus mempunyai metode untuk mengidentifikasi frame setiap LAN.
Sebuah port pada Switch Cisco Catalyst mempunyai beberapa trunk dengan menggunakan Dynamic Trunking Protocol (DTP). DTP merupakan sebuah protokol keluaran Cisco. Switch dari vendor lain tidak mendukung DTP. DTP mengatur negosiasi mode trunk hanya jika port switch dikonfigurasi dalam metode trunk pada DTP, yaitu : Trunk, Access, Dynamic, Auto dan Dynamic Desirable.
Trunk Link tidak dibuat untuk satu VLAN tertentu. Satu, beberapa, atau semua VLAN aktif dapat dilewati antar switch dengan menggunakan satu trunk link untuk menghubungkan dua switch dengan link fisik terpisah untuk setiap VLAN. NAmun dengan semakin banyaknya VLAN yang dibuat, maka jumlah link dapat bertambah dengan cepat. Cara lebuh efisien adalah dengan menggunakan Trunking untuk membedakan kepemilikan traffic pada trunk link, switch harus mempunyai metode untuk mengidentifikasi frame setiap LAN.
Sebuah port pada Switch Cisco Catalyst mempunyai beberapa trunk dengan menggunakan Dynamic Trunking Protocol (DTP). DTP merupakan sebuah protokol keluaran Cisco. Switch dari vendor lain tidak mendukung DTP. DTP mengatur negosiasi mode trunk hanya jika port switch dikonfigurasi dalam metode trunk pada DTP, yaitu : Trunk, Access, Dynamic, Auto dan Dynamic Desirable.
Daftar Pustaka
http://fachriyudaarvian.blogspot.co.id/2014/09/vtp-vlan-trunking-protokol.html
Buku Modul Praktikum Jaringan Komputer
Komentar
Posting Komentar